HOW TO GET YOUR LOVE – Part 5

HOW TO GET YOUR LOVE

 

Author: thiimee

Main cast: Bae Suzy – Kim Myungsoo

Support cast: Sohyun, Krystal, Jiyeon, Minho, Chanyeol etc

Rating: PG-19

Genre: sad/hurt/marriedlife/family

This story is mine. Don’t plagiat, please read, like or comment. Thanks ^^

warning: cetak tebal dan miring FLASHBACK

pizap.com14299919582181

 

Myungsoo menatap bergantian ke arah Suzy dan Minho. Terlihat sangat akrab. Dugaannya tepat yeoja Amerika Minho adalah Suzy. Pancaran mata Minho jelas tidak berbohong ditambah perlakuan khusus Minho.

“Suzy kau harus makan yang banyak”. Minho meletakkan lauk ke mangkuk nasi Suzy.

“oppa berhenti” sela Suzy sembari menjauhkan tangan Minho dari mangkuk nasinya.

“Wae, kau takut gendut?”

“ini sudah cukup, dan aku bisa ambil lauk sendiri oppa” Suzy menundukkan pandangannya merasa tidak nyaman melihat tatapan Myungsoo.

“samchon perhatian sekali dengan Suzy ahjumma?” Tanya Sohyun heran.

“ini lauk untuk Sohyun juga” ucap Minho menyumpitkan sepotong daging ke mangkuk Sohyun.

“samchon menyukai Suzy ahjumma?” lagi Sohyun bertanya dengan nada polos untuk Minho.

“tentu saja samchon menyukai Suzy”

“mwo?” Suzy melotot ke arah Minho. Apa maksud Minho mengatakan menyukainya di depan Myungsoo dan Sohyun.

“Suzy ahjumma cantik, baik, tidak ada alasan untuk tidak menyukai. Benarkan?” Minho menatap sekilas ke arah Myungsoo yang dari tadi hanya diam.

“tenang saja samchon menyukai Suzy ahjumma sebagai teman, Sohyun”

Suzy menarik napas lega, dia tidak ingin ada salah paham diantara mereka.

Setelah beberapa saat mereka menyelesaikan makan siang bersama. Minho merasa ada yang aneh antara hubungan Suzy dan Myungsoo. Terlihat canggung dan sikap Myungsoo sama sekali tidak peduli terhadap Suzy.

“Kalian pulang bersama?” Tanya Minho

“tidak oppa, aku bawa mobil sendiri” Minho mengangguk paham.

“hati-hati menyetir ne”

“hyung kami pamit”

“kau juga hati-hati di jalan”

“ne”

…….

“appa”

“hemm. Ada apa Sohyun?” Sohyun menggeleng cepat dan duduk di sofa kantor Myungsoo.

“pasti ada sesuatu, katakan pada appa?” pinta Myungsoo lembut. Ia menghampiri putrinya dan duduk bersama.

“apa appa juga menyukai Suzy ahjumma seperti Minho samchon? Samchon bilang Suzy ahjumma cantik dan baik.” Jelas Sohyun dengan nada bicara sedikit ragu.

“apa yang kau khawatirkan?”

“kalau appa menyukai Suzy ahjumma, appa akan melupakan eomma” raut wajah Sohyun berubah sedih.

“appa tidak mungkin melupakan eomma, tenang saja” Sohyun langsung memeluk erat appanya.

….

Oktober 2005

Hari pertama di Seoul Unversity.

Aku mencari sosok L-oppa dikampus, dia tetap sama bahkan terlihat semakin tampan.

2 tahun yang hampa, sekarang aku bisa bertemu L-oppa lagi.

Soojung dan jiyeon kami dikampus yang sama, Jiyeon mengambil desain, soojung seni lukis, aku ingin seperti soojung-___-

Tapi demi bertemu L-oppa, biarlah. Aku tetap bisa melukis.

 

“bagaimana perkembangan hubungan dengan L-oppamu Suzy?”Tanya Jiyeon

“opso, hanya beberapa kali berpapasan” jawab Suzy yang tetap fokus dengan aktivitas melukis.

“eish kau harus bergerak cepat. Pasti banyak yeoja dikampus yang mendekati Myungsoo sunbae”

“ne, aku berusaha mendekati Myungsoo sunbae. Puas”

“baguslah, jadi kita bisa triple date, yakan Soojung?” Soojung mengangguk.

“kalian tidak apa-apa sering menginap disini. kekasih kalian tidak protes?”

“mereka tidak boleh protes, kami tidak mungkin membiarkanmu sendiri” jawab soojung

“kami juga tidak tega, membiarkan sahabat kami kesepian. Kencan dengan mereka bisa lain waktu” lanjut Jiyeon

“gomawo, kalian sahabat terbaik”

……

Suzy berjalan cepat ke kelas. Ia mengeratkan buku dalam pelukannya. Lima menit lagi dia harus tiba sebelum dosen dengan ringan mengusir mahasiswa yang telat.  Tanpa sengaja matanya menangkap sosok yang berjalan dari arah berlawan. Ia tersenyum tipis saat pandangan mata mereka bertemu dan buru-buru menundukkan kepalanya. Sepertinya ini pagi yang beruntung. Semangat bae Suzy…

….

Suzy terseyum cerah menemui dua sahabatnya di kantin. Berhubung mereka beda jurusan hanya kantin tempat mereka bisa kumpul.

“uri Suzy terlihat bahagia eoh” goda jiyeon

“pasti bertemu dengan L-oppamu” ucap Soojung.

Mata suzy mengedarkan pandangannya, sosok pagi tadi yang ia lihat sudah berkumpul dengan temannya juga Jinri Sunbae. Persahabatan mereka tetap tak berubah, tetap lengket seperti perangko. Tidak masalah selagi hubungan mereka sebatas sahabat berarti ia masih punya kesempatan.

“jadi kapan kau akan mendekati Myungsoo sunbae?” bisik Soojung.

“setelah lukisanku selesai, aku akan mengutarakan perasaanku” balas Suzy berbisik.

****

“jinri-ya sampai kapan kita merahasiakan hubungan kita. Kau tidak lelah melihat yeoja mendekatiku?”

“aku juga lelah myung, mungkin sudah saatnya orang lain tahu hubungan kita” Myungsoo tersenyum dan mengeratkan genggeman tangannya.

….

Soojung dan Jiyeon bergegas menyusul Suzy yang masih di kelas. Mereka mendapati Suzy yang bersiap meninggalkan kelas.

“Su..zy”

“aku pikir kalian menunggu di kantin. Kenapa menyusul kemari?” Soojung dan Jiyeon saling melirik satu sama lain untuk bicara pada Suzy.

“hey ada apa?” Suzy mendesak keduanya. Jemari keduanya bergerak gelisah antara ingin bicara atau tidak. Jiyeon menyikut Soojung untuk bicara. Soojung menghela napas panjang sesaat.

“Suzy… Myungsoo sunbae dan Jinri sunbae mereka berpcaran” ucap Soojung pelan.

“benarkah?” Suzy menundukkan kepalanya, airmatanya siap turun tapi tangannya langsung menyeka sudut matanya.

“seharusnya aku sudah tahu hubungan mereka lebih dari sahabat. pabo” lirih Suzy. Soojung dan Jiyeon langsung memeluk Suzy.

******

Seminggu semenjak Suzy tahu hubungan Myungsoo dan Jinri, wajahnya lebih sering tampak murung. Soojung dan Jiyeon hanya bisa menyemangati sahabatnya ini.

“jangan dilihat lagi Suzy” ucap Jiyeon.

Suzy menatap lurus sepasang kekasih yang terlihat sangat bahagia. Seharusnya ia juga ikut bahagia melihat namja yang dicintainya bahagia. Mungkin saat ini rasa sakitnya masih lebih besar.

“aku tahu jiyeon, salahkan hati ini yang selalu ingin melihatnya”

“bersemangatlah, kami selalu untukmu” Soojung menyemangati.

*****

Soojung dan Jiyeon berada di bandara untuk mengantar Suzy. Suzy memutuskan melanjutkan kuliahnya ke Amerika. Setelah mendengar kabar pernikahan Myungsoo dan Jinri.

 “Suzy kau yakin akan pergi?” cegah Soojung

“ne Soojung”

“kau di sana sendiri, siapa yang menjaga nanti?”

“aku bisa menjaga diriku sendiri. aku ingin hidup tanpa bayang-bayang Myungsoo, kumohon jangan cegah aku. Semakin lama disini hanya membuat aku semakin sedih.”

“baiklah, ingat harus rajin beri kabar ne. kalau tidak kami akan menyeretmu pulang”

“gomawo chingu”

November 2005

Hey cinta pertama semoga selalu bahagia, aku pergi meninggalkan cinta untukmu.

Hatiku masih utuh mencintaimu.

Semoga kita bertemu lagi sebagai kekasih dikehidupan nanti.

Saranghae Kim Myungsoo.

Tulisan terakhir di halaman diary Suzy, dan sebuah foto terselip. Foto yang Suzy ambil secara diam. ‘dia yang aku cintai selamanya’

…..

Suzy bersama Myungsoo menghadiri ulang tahun perusahan appa Suzy. Beberapi kali mereka menyapa dan membungkuk hormat kebeberapa tamu undangan. Senyum palsu menjadi topeng menutupi kerenggangan hubungan mereka.

“Appa”

“ahbeonim” ucap Suzy dan Myungsoo bersamaan.

“kalian sudah datang, lalu Sohyun bagaimana?”

“kami titip dirumah eomoni appa” jawab Suzy.

“ya sudah, kalian nikmati pestanya dulu. Appa mau menyapa tamu yang lain”

…..

Suzy melihat Myungsoo mengobrol dengan tamu yang lain sepertinya salah satu dari klien. Dia menjauh untuk mengambil segelas minuman. Tanpa sengaja dia menambrak bahu seorang namja.

“jwesonghamnida” ucap Suzy bersalah.

“Bae Suzy?” dahi suzy berkerut, dia sedikit mendongakkan kepalanya melihat wajah namja yang ditabraknya.

“ne, Yonghwa sunbae” ucap Suzy sedikit terkejut.

“aigoo, aku tidak menyangka bisa bertemu lagi denganmu. Kau tidak berubah. Tetap cantik”

“eoh, gomawo sunbae” jawab suzy kikuk.

“maaf sunbae aku permisi duluan” suzy buru-buru meninggalkan Yonghwa yang masih ingin mengajaknya mengobrol.

….

Myungsoo melirik sekilas Suzy, bukannya itu Yonghwa teman satu angkatan di SMA dulu. Ia cukup kenal karena teman satu klub basket. Setelah itu ada lagi pria yang menyapa Suzy malah dengan santai pria asing itu mencium dan memeluk Suzy. Apa dia tidak tahu etika dengan wanita yang sudah bersuami.

“huh, yeoja murahan” desis Myungsoo

…..

Myungsoo melajukan mobilnya ke arah rumah eommanya. Ia harus menjemput Sohyun yang dititipkan pada eommnya. Sesampainya dirumah Myungsoo dengan cepat menggendong putrinya dengan hati-hati. Setelah itu ia kembali melaju kembali kerumahnya. Selama perjalanan tidak ada suara, hanya suara mesin. Suzy disampingnya juga tertidur. Setengah jam lebih berlalu hingga mereka tiba dirumah mereka.

“hey, ireona” ucap Myungsoo ketus.

Suzy mengucek matanya dengan masih setengah sadar, ia memperhatikan sekitar, “eoh sudah sampai”

“bagus kalau kau sadar, cepat turun” Myungsoo membuka pintu belakang dan mengangkat Sohyun.

……

Sudah lebih dari lima belas menit Suzy berusaha memejamkan mata, tapi sayang semakin dipejamkan semakin sulit ia terlelap tidur. Beberapa kali Suzy juga mengubah posisi tidur, tetap saja sia-sia. Padahal hari ini cukup melelahkan, pulang kerja dan langsung menghadiri acara pesta. Akhirnya ia menyerah, mungkin segelas susu hangat dan ditambah menonton televisi sebentar mungkin rasa kantuknya timbul.

Perlahan Suzy membuka pintu kamarnya, baru berapa langkah matanya memicing melihat telivisi menyala. Mungkin Myungsoo juga sedang menonton berita malam. Ia sebaiknya cepat ke dapur dan tidak mengusik aktivitas Myungsoo. Tapi otaknya tidak sejalan dengan hatinya, langkah kakinya bukan menuju dapur tapi mendekati Myungsoo.

“sunbae, kau belum tidur?” tidak ada sahutan Myungsoo. Mata namja ini terpejam dengan kepala bersandar di sofa.

“sunbae, sebaiknya istirahat di kamar bukan disini” Suzy hendak membantu memapah Myungsoo tapi tangannya malah ditepis Myungsoo.

“singkirkan tanganmu, dasar yeoja murahan” ucap Myungsoo dingin dan menusuk. Mata Myungsoo menatap tajam Suzy yang berdiri di depannya.

“MWO? Apa maksudmu sunbae?” Suzy menatap tak percaya. Apa maksud namja ini menyebutnya yeoja murahan? Ia wanita terhormat dan tahu batas untuk tidak menjelekkan nama keluarganya.

“tidak mendengar eoh? Aku bilang yeoja murahan” ucap myungsoo dengan penekanan pada dua kata terakhir. Myungsoo bangkit berdiri mensejajarkan badannya.

“aku berkata benar kan? Ah iya kau lama tinggal di amerika. Pasti sering melakukan hal itu. Peluk cium atau mungkin tidur bersama….”

Plak~!

“kau pria pertama yang berani menghinaku tuan kim. Apa salahku? yeoja murahan? Tuduhanmu jelas tak beralasan” Suzy menahan amarah yang hampir meledak, ia mengatur emosi untuk kembali tenang. Kondisi myungsoo sedang terpengaruh alkohol.

“aku tidak buta, mataku jelas melihat dengan mudahnya seorang pria memeluk dan mencium tadi. Wuahh daebak”

Wajah Suzy berubah merah padam.

“kau benar sunbae, tapi bukannya kau sendiri yang bilang untuk tidak saling ikut campur. Itu urusanku” ucap Suzy sinis. Tidak lagi kata untuk mengalah dengan namja di depannya.

……

Setelah meninggalkan Yonghwa sunbae, Suzy berjalan mencari sosok Myungsoo. Takut-takut ia akan bertemu pria masa lalu yang mungkin bisa membuat Myungsoo salah paham pada dirinya.

“Suzy-ah” seorang namja datang memeluk Suzy dan mencium cepat pipi kanan Suzy. Suzy sedikit terkejut menerima perlakuan namja yang dengan berani memeluk dan menciumnya di muka umum. Namja ini memasang senyum bahagia bertemu adik sepupunya.

“oppa. Chanyeol oppa” Suzy membalas erat pelukan Chanyeol.

Suzy dan Chanyeol larut dalam perbincangan panjang. Sudah lama mereka tidak bertemu. Setelah Suzy memutuskan pindah ke Amerika ia sama sekali tidak bertemu dengan sepupunya yang juga pindah ke jepang. Tidak lagi ada komunikasi antara keduanya.

“jadi kapan oppa akan menikah?”

“wae, mentang-mentang kau sudah menikah. Jadi oppa harus menyusulmu. Ckck..”

“oppa sadar umurmu, kasihan kekasihmu tidak dapat kepastian jelas darimu”

“sejujurnya aku sudah melamarnya, minggu depan pertemuan keluarga”

“aku senang mendengar kabar bahagiamu oppa”

“aku juga senang, adik kecilku sudah punya pendamping”

Tanpa mereka sadari sepasang mata menatap intens dengan raut wajah yang sulit diartikan.

…….

Suzy menepikan mobilnya di pinggir sungai. Ia menghirup dalam-dalam udara malam yang menusuk kulit. Tangannya menggenggam erat besi pembatas seakan bisa meremukkan besi tersebut. Setelah pertengkaran panjang dengan Myungsoo, ia langsung memilih keluar dari rumah untuk menenangkan diri.

Pertengkaran hebat pertama, padahal niat awal ia tidak ingin terpancing emosi. Ia ingin menjelaskan bahwa Myungsoo salah paham, pria yang dimaksud Myungsoo adalah Chanyeol kakak sepupunya. Mulutnya malah membenarkan semua perkataan Myungsoo dan meladeni setiap caci maki Myungsoo. Mungkin meluapkan setiap amarah pada Myungsoo pria itu bisa mengerti posisinya yang serba salah. Tetapi ia juga sedikit menyesal memperburuk hubungan dengan Myungsoo.

“apa begitu menyenangkan menatap air mengalir?” seseorang menghampiri Suzy. tanpa menoleh Suzy tahu pemilik suara barusan.

“begitulah, bagaimana kau tahu aku disini Minho oppa?”

“aku punya alat canggih untuk menemukanmu” kekeh Minho.

“ternyata masih sama, kau selalu bisa menemukanku”

“aku selalu tahu tentangmu, emm… sepertinya ada masalah antara kau dan Myungsoo?”

“kau seperti cenayang oppa, jadi aku tidak perlu ceritakan”

“begitulah, bahuku selalu bisa jadi sandaranmu”

“gomawo oppa” ucap Suzy tulus dan menyandarkan kepalanya dibahu Minho.

….

“sebaiknya kau pulang, Myungsoo pasti khawatir padamu. Aku cukup mengenal Myungsoo pasti dia merasa bersalah saat ini”

“ne oppa”

“aku selalu ada untukmu Suzy” lirih Minho setelah Suzy pergi. Mungkin ia pria bodoh yang membiarkan yeoja yang dicintainya terluka. Tapi inilah cara ia mencintai. Melihat dari jauh dan menjadi penjaganya.

…..

“mianhae” lirih Myungsoo. Ia sudah bersikap kasar dan mengatakan hal-hal buruk pada Suzy. kata-kata suzy membuatnya sadar, ia terlalu buruk menjadi seorang namja. Suzy juga korban dari perjodohan konyol keluarganya.

……..

Perasaan Suzy cukup tenang setelah menenangkan diri. Ia melajukan mobil dengan kecepatan diatas rata-rata. Jam 2 pagi tidak banyak kendaraan berlalu lalang, sehingga ia bisa menjejal gas meningkatkan akselerasi. Bersyukur ada Minho yang selalu membuatnya tenang, cukup lama juga ia menangis di bahu Minho.

Drttt~

Suzy berusaha membuka tas dan mengambil ponsel di kursi sampingnya. Hup ia berhasil mengambil dan saat melihat ke depan sebuah cahaya silau mendekat ke arahnya. Suara hantaman keras akibat tabrakan mobil Suzy dan truk pengantar barang. Mata Suzy terpejam sekujur tubuhnya mati rasa tidak dapat digerakkan.

…..

Seorang yeoja berlari di lorong rumah sakit. Ia masih memakai piyamanya dan ditutupi jaket tebal, sepertiny sangat buru-buru sehingga yeoja ini tidak memperhatikan penampilannya. Jam 3 pagi ia mendengar sebuah kabar buruk dari suaminya. Ia tidak punya waktu berganti pakaian hanya mengambil sebuah jaket dan dengan cepat mengambil kunci mobil. Dengan terpaksa juga ia meninggalkan putrinya yang masih tidur. Untung ia tidak tinggal sendiri, jadi tidak perlu khawatir ada seseorang yang bisa menjaga putrinya saat ini.

“oppa” panggil Soojung. Yeoja ini sudah terisak sebelum tiba di rumah sakit. Dia terus mendengar menangis mendengar kabar kecelakaan Suzy. apa yang dilakukan Suzy keluar malam jam 2 pagi?

“tenanglah yeobo, Suzy masih diruang operasi”

“Suzy tidak terluka parahkan oppa?” Mihyuk menari napas dalam.

“keadaan Suzy sangat buruk saat tiba dirumah sakit”

“selamatkan Suzy oppa” tangis Soojung semakin keras.

“semua dokter sedang berusaha menyelamatkannya yeobo”

“sebaiknya kau memberi kabar keluarganya”

“sudah oppa, appa dan eomma Suzy masih di Jepang”

“Myungsoo?”

“aku rasa tidak perlu memberi tahunya oppa. Biar aku dan Jiyeon menjaga Suzy”

“tapi Myungsoo perlu tahu yeobo”

“dia bahkan tidak pernah peduli dengan Suzy sudahlah oppa biar aku dan Jiyeon yang menjaga Suzy” tegas Soojung.

****

“pagi appa”

“kau sudah bangun sayang?”

“kenapa appa yang menyiapkan sarapan, dimana Suzy ahjumma?”

“eoh itu, Suzy ahjumma sudah pergi ke kantor pagi sekali” jawab Myungsoo bohong

“emm, appa bertengkar dengannya semalam kan?”

“kau tahu sayang?”

“aku terbangun mendengar suara kalian”

“mianhae sayang, kau harus mendengar pertengkaran semalam”

………

Jiyeon membuka pintu rawat kamar Suzy, dilihatnya Soojung duduk tertidur disebelah Suzy.

“jungie, bangunlah”

“eunggg Jiyeon, kau datang”

“ne, cuci mukamu dulu. Aku sudah bawa sarapan” soojung baranjak dan menuju kamar mandi.

Sepeninggal Soojung, jiyeon duduk menggantikan soojung.

“yeoja bodoh bangunlah, kau membuat kami khawatir. Kau puas?”

“jangan seperti ini Suzy, kami seperti sahabat yang buruk untukmu. Seharusnya kami menyetujui keputusanmu dulu”

“kumohon bangunlah”

Soojung kembali menangis mendengar suara Jiyeon. Soojung langsung memeluk jiyeon, mereka berdua hanya bisa menangis menatap sahabat mereka yang terbaring lemah.

Sedikit pergerakkan tangan dari Suzy, membuat Soojung dan Jiyeon terperanjat.

“eunggg”

“Suzy-ah kau sadar? Ini angka berapa” soojung menggerakkan dua jari di depan Suzy.

“Soojung, jiyeon” guman Suzy.

“bagus kau mengingat kami nona”

“kalian disini” ucap Suzy pelan.

“tentu kami disini, kau berharap siapa disini?”

“bukan itu maksudku, tapi kenapa kalian disini?”

“apa maksudmu Suzy?

“kenapa kalian ada di amerika?

“ne, amerika?” wajah Soojung dan Jiyeon menegang.

-tbc-

entahlah aku ngerasa ini rada melenceng dari ide awal aku,,

semoga gak kecewa sama part ini~~

sebenernya pengen buat masih tetep jahat sama Suzy, tapi aku malah buat sadar~~ kayaknya sih..

kasian juga suzy menderita mulu,,,

yang masih siders ditunggu komennya loh~~

gomawo yang masih nunggu kelanjutan HTGYL,,

*bow

 

205 thoughts on “HOW TO GET YOUR LOVE – Part 5

  1. suzy ilang ingatan?!?!?! aigoo bener2 dapet banget feelnya.. pengen nangis jadinya..
    myungsoo tuh udah mulai cemburu ya sebenernya kayanya?? next

Leave a comment